Presisi Hasil Pengujian

Presisi Hasil Pengujian ~ Presisi dalam suatu pengujian menandakan bahwa personel yang melakukan analisis berkompeten dalam bidang analisisnya. Presisi hasil pengujian ini merupakan bagian dari jaminan mutu suatu analisis. Sebelum kita lebih jauh membahas tentang preisisi, saya akan mencoba mengulas sedikit tentang presisi hasil pengujian.


Presisi adalah tingkat kedapatulangan suatu rangkaian hasil pengujian diantara hasil-hasil itu sendiri. Jadi presisi hasil pengujian dalam artian kedekatan nilai hasil analisis antara yang satu dengan yang lainnya dalam bebrapa kali pengulangan pengujian dengan contoh uji yang sama. Presisi hasil pengujian dipengaruhi oleh kesalahan acak diantaranya: ketidakstabilan instrumen, variasi kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian, variasi bahan kimia dan variasi kompetensi personil laboratorium.

A. Penentuan Presisi
1. REPEATABILITY (REPITABILITAS)
Repitabilitas bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian terhadap sampel yang sama dari seorang analis dengan menggunakan metode pengujian dan peralatan yang sama dalam interval waktu yang sesingkat mungkin. Semakin kecil nilai repitabilitas maka semakin presisi hasil pengulangan pengujian yang dilakukan oleh seorang analis, fungsi dari repatibilitas ini adalah untuk melihat konsistensi analis, kestabilan peralatan serta tingkat kesulitan metode pengujian yang digunakan.

  • Proses Repatibiltas dilakukan mulai dari pretreatment – preparation – analysis suatu contoh uji. Jika pengulangan pengujian dilakukan secara duplo maka presisi (repitablitas) ditentukan berdasarkan nilai perbedaan prosentase relatif (relative percent different, %RPD), yaitu: 


  •  Bila pengulangan pengujian dilakukan lebih dari dua kali maka presisi ditentukan berdasarkan nilai simpangan baku relatif yang dinyatakan dalam prosentase (relative standard deviation, %RSD) yaitu: 

2. REPRODUSIBILITAS (REPRODUCIBILITY) Reprodusibilitas bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian terhadap sampel yang sama dengan analis dan/atau peralatan yang berbeda yang dilakukan pada satu atau lebih laboratorium dalam waktu yang sama atau berbeda.

  • Bila dilakukan oleh 2 orang analis atau lebih yang memiliki kompetensi yang sama dalam satu laboratorium merupakan ukuran antar presisi intermediate precision or reproducibility within laboratory. 

  • Uji reprodusibilitas terhadap 2 laboratorium atau lebih (uji banding atau uji profisiensi) merupakan ukuran presisi yang terbesar (reproducibility beetwen laboratories).

Semakin kecil perbedaan nilai reprodusibilitas maka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata terhadap 2 kelompok data hasil pengulangan pengujian yang dilakukan oleh 2 analis atau 2 laboratorium yang berbeda.

JENIS PRESISI DALAM PENGUJIAN

B. Batasan Awal Presisi
Nilai %RSD yang diperoleh dari hasil pengulangan pengujian tidak diperkenankan melebihi batasan presisi yang disyaratkan oleh metode pengujian yang digunakan atau dirumuskan oleh persamaan Dr. William Horwitz, yaitu:
Horwitz % CV = 2 (1-0,5logC)
dimana :
C = kadar analit yang dinyatakan dalam bentuk fraksi (sebagai contoh, jika konsentrasi analit adalah 0,25 ppm maka C harus dimasukkan dalam persamaan Horwitz menjadi 0,25 x10-6

HORWITZ TRUMPET


1 UJI-F UNTUK PRESISI

Uji-F digunakan untuk mengetahui perbandingan sebaran 2 kumpulan data hasil pengulangan pengujian suatu sampel. Uji-F merupakan perbandingan dua simpangan baku data hasil pengulangan pengujian. Dengan membandingkan kedua simpangan baku data hasil pengulangan pengujian maka presisi dapat diketahui hampir sama atau beda nyata.

2. UJI-F UNTUK PRESISI
Uji-F digunakan untuk mengetahui perbandingan sebaran 2 kumpulan data hasil pengulangan pengujian suatu sampel. Uji-F merupakan perbandingan dua simpangan baku data hasil pengulangan pengujian. Dengan membandingkan kedua simpangan baku data hasil pengulangan pengujian maka presisi dapat diketahui hampir sama atau beda nyata.
3. UJI-t UNTUK BIAS
Bila rerata dua kumpulan data hasil pengulangan pengujian dibandingkan dengan menggunakan uji-t maka dapat diketahui bias dari kedua kumpulan data tersebut. Secara umum uji-t yang digunakan adalah:
A. Student’s t-test untuk perbandingan dua kumpulan data hasil pengulangan pengujian yang saling independen dengan simpangan baku (sd) yang tidak beda nyata.

B. Cochran variant of t-test digunakan ketika dua kumpulan data hasil pengulangan pengujian yang saling independen memiliki simpangan baku (sd) beda nyata


Penutup

Demikian sedikit postingan tentang "Presisi Hasil Pengujian"  Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Semoga postingan ini dapat bermanfaat.

Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel