Spektrofotometer | Jenis dan Fungsi
Spektrofotometer | Jenis dan Fungsi - Halo sobat nyampling ?? kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang spektrofotometer. Bagi sobat yang bekerja di laboratorium baik itu penguji maupun laboratorium kalibrasi tentu tidak asing lagi dengan namanya Spektrofotometer, apa itu spektrofotometer??? Bagi sobat yang belum tauh, yuk kita ulas sedikit tentang spektrofotometer.
Jenis - Jenis Spektrofotometer
Jenis - Jenis Spektrofotometer yang digolongkan kedalam dua jenis yaitu berdasarkan cahaya yang dilewatkan dan berdasarkan metode analisisnya.
1. Berdasarkan Cahaya yang Dilewatkan
Berdasarkan cahaya yang dilewatkan maka jenis-jenis spektrofotometer secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu spektrofotometer single beam dan spektrofotometer double-beam. Pada jenis spektrofotometer single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
Sedangkan pada jenis spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama, sehingga nilai yang dihasilkan adalah nilai yang sudah di akumulasikan dengan nilai hasil pembacaan blanko. Pada hal ini maka Blanko sebagai pembanding, sehingga nilai hasil pembacaan sudah otomatis dikurang blanko.
2. Berdasarkan metode analisisnya
- Spektrofotometer UV-Vis
Spektofotometer itu adalah alat atau instrument yang dilengkapi dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak (visible). Masing-masing cahaya pada spektrofotometer berguna untuk menangkap objek dengan panjang gelombang yang berbeda. Hasil bacaan dari pengukuran serapan dari panjang gelombang tertentu maka akan mendapatkan Absorbance (A) tertentu pula, sehingga konsentrasi larutan yang dianalisis dapat diketahui. Konesntrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi.
Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding.
- Spektrofotometer Infra Merah
Spektrofotometri Infra Red (Infra Merah) merupakan suatu metode dalam mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang (Nu bar) 13.000-10 cm-1. Pembuatan alat ini didasarkan pada penemuan konsep radiasi sinar infra merah melalui percobaan dispersi radiasi matahari dengan suatu prisma yang diperkenalkan pertama kali oleh Sir William Herschel pada tahun 1800.
Spektrofotometer infra merah ini digunakan untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya sangat kompleks, terdiri dari banyak puncak-puncak dengan kata lain bahwa sangat kecil kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum yang sama. Ketika molekul terkena radiasi elektromagnetik, maka daerah infra merah akan bervibrasi atau berputar dengan vibrasi yang berbeda antara molekul satu dengan lainnya.
Spektrofotometer infra merah ini digunakan untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya sangat kompleks, terdiri dari banyak puncak-puncak dengan kata lain bahwa sangat kecil kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum yang sama. Ketika molekul terkena radiasi elektromagnetik, maka daerah infra merah akan bervibrasi atau berputar dengan vibrasi yang berbeda antara molekul satu dengan lainnya.
- Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1955 oleh tim peneliti kimia Australia yang dipimpin Alan Walsh di CSIRO (Commonwealth Science and Industry Research Organization), Australia. Dia bersama dua rekannya, Alkemade dan Milatz (1955) mempublikasikan beberapa jenis nyala yang dapat digunakan sebagai sarana untuk atomisasi sejumlah unsur. Atas jasanya inilah, para ilmuwan tersebut dinobatkan sebagai “Bapak Spektrofotometer Serapan Atom“.
Prinsip kerja AAS ini adalah penyerapan sinar dari sumbernya oleh atom-atom yang dibebaskan oleh nyala dengan panjang gelombang tertentu. Biasanya digunakan untuk metode analisis penentuan unsur-unsur logam. Berdasarkan kemampuan analisisnya dibagi menjadi 2 jenis, AAS Flame adalah AAS yang menggunakan nyala dalam proses atomisasinya sehingga konsentrasi unsur logam yang terbaca ppm atau mg/l sedangkan AAS Graphite Furnace adalah AAS yang menggunakan tungku bakar dalam proses atomisasinya sehingga dapat mengukur kadar unsur logam sampai ke satuan ppt atau µg/l.
- Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (NMR)
Pertama kali diperkenalkan oleh dua kelompok fisikawan asal USA yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward Purcell dari Harvard University dan Felix Bloch dari Standford University. Pada tahun 1946, Blonch dan Purcell menemukan bahwa inti atom berorientasi terhadap medan magnet. Setiap proton di dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi orientasi magnet yang berbeda.
Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis untuk menentukan struktur molekul dari komponen alami dan sintetik, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar dan mengetahui inti atom yang spesifik.
Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis untuk menentukan struktur molekul dari komponen alami dan sintetik, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar dan mengetahui inti atom yang spesifik.
- Spektrofotometer Pendar Molecular
Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan metode fluoresensi dan fosforesensi yang melibatkan penyerapan radiasi dan pengemisian radiasi. Umumnya memiliki rentang radiasi yang lebih panjang gelombangnya atau lebih rendah energinya.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan energi radiasi yang tidak teremisikan dalam bentuk radiasi yang kemudian diubah dalam bentuk energi thermal.
Penutup
Demikian sedikit postingan tentang "Spektrofotometer | Jenis dan Fungsi" Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Semoga postingan ini dapat bermanfaat, Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.