CRM dalam Ketelusuran Pengukuran | Hubungan, Pengertian dan Fungsi
CRM dalam Ketelusuran Pengukuran | Hubungan, Pengertian dan Fungsi. Bagi sobat yang sering melakukan analisis di laboratorium tentu tidak asing lagi bila mendengar tentang Bahan Acuan Besrsertifikat CRM atau Certified Refrence Material. Untuk memperoleh hasil analisis yang tertelusur ke satuan internasioanal salah satu faktornya adalah dengan mengunakan bahan yang bersertifikat atau disebut juga dengan CRM, CRM ini juga sebagai salah satu syarat untuk melakukan jaminan mutu suatu laboratorium yang bergerak dibidang pengujian.
Sebelum masuk ke pengertian CRM, maka pertama sobat harus tauh dulu apa itu Ketelusuran Pengukuran ??? Kaitannya dengan CRM apa sih ???
Nah, Jadi Berdasarkan International Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology bahwa ketelusuran Pengukuran itu adalah sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu, biasanya berupa standar nasional atau internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus dimana dalam setiap tahap perbandingan tersebut mempunyai ketidakpastian tertentu atau dengan kata lain adalah kemampuan dari suatu pengukuran independen untuk dihubungkan ke standar nasional/international untuk satuan ukuran melalui suatu rantai perbandingan yang tak terputus.
Masih Bingung, oke saya akan berikan contohnya;
- Pengukuran Panjang satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Meter (m)
- Pengukuran Massa satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Kilogram (kg)
- Pengukuran Waktu satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Detik (det)
- Pengukuran Arus Listrik satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Ampere (A)
- Pengukuran Temperatur satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Kelvin (K)
- Pengukuran Intensitas Cahaya satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Candela.
- Pengukuran Kuantitas Zat satuan yang mengacu ke Standart Internationalnya adalah Mol.
Ketertelusuran hasil pengukuran ke Sistem Satuan Internasional:
- Memberikan keyakinan terhadap validitas data hasil pengujian
- Memberikan pandangan yang sama terhadap konsistensi mutu data hasil pengujian
- Dapat saling keberterimaan terhadap mutu data hasil pengujian antar laboratorium, antar institusi, dan/atau antar negara.
Didalam ISO IEC 17025 disebutkan bahwa " Untuk laboratorium pengujian, bila ketertelusuran pengukuran ke satuan SI tidak mungkin dan/atau tidak relevan, persyaratan yang sama untuk ketertelusuran ke, misalnya, bahan acuan bersertifikat (CRM), metode dan/atau standar konsensus yang disepakati".
Jadi ketertelusuran pengukuran dapat melalui SI atau CRM. Nah, sekarang sudah tauh kan Hubungan antara Bahan Acuan Bersertifikat (CRM) dengan Ketertelusuran Pengukuran.
Hal - Hal yang Dapat Mempengaruhi Ketelusuran Pengukuran
- Untuk Ketertelusuran pengujian kimia lebih komplek daripada pengukuran fisika karena rangkaian proses pada pengujian kimia meliputi, penimbangan pelarutan pengendapan penyaringan ekstraksi destruksi
- Dalam tahapan proses pengujian kimia mungkin terjadi:kehilangan analit karena absorpsi/adsorpsi atau penguapan dan penambahan analit karena kontaminasi sehingga dimungkinkan rantai perbandingan menjadi terputus
- Hanya dapat dicapai melalui metode primer yang mempunyai bias minimum karena mampu tertelusur langsung ke sistem satuan internasional, misalnya: metode gravimetri dan metode titrimetri
- Dalam prakteknya pengujian kimia lebih banyak menggunakan metode instrumental seperti UV/Vis, AAS, GC-MS, HPLC.
- Ketertelusuran pengujian kimia dilakukan melalui penggunaan Bahan Acuan Bersertifikat (CRM) sehingga tetap memelihara rantai perbandingan yang tidak terputus
Bahan Acuan adalah suatu bahan atau zat yang salah satu atau lebih sifat telah diketahui digunakan untuk kalibrasi peralatan, penilaian metode pengujian, atau untuk standar dalam pengujian sampel.
Bahan acuan memiliki sifat homogen dan cukup stabil, dengan hirarki tergantung dari tingkat akurasi dan posisinya dalam mata rantai ketertelusuran:
Jenis Bahan Acuan
- Bahan Acuan Primer (bahan murni)
- Bahan acuan primer bersertifikat (bahan acuan yang diproduksi dan disertifikasi oleh badan sertifikasi misal: NIST, BAM, BCR, LGC)adalah suatu bahan acuan primer yang nilai dari salah satu atau lebih sifat-sifatnya ditetapkan dengan prosedur teknis yang valid serta tiap-tiap nilai tersebut akurasinya memiliki keterlelusuran dan ketidakpastian dengan tingkat kepercayaan tertentu dan disertifikasi oleh badan sertifikasi.
- Bahan acuan sekunder bersertifikat (bahan acuan yang diproduksi dan disertifikasi oleh pemasok yang kompeten) adalah suatu bahan acuan sekunder yang nilai dari salah satu atau lebih sifat-sifatnya ditetapkan dengan prosedur teknis yang valid serta tiap-tiap nilai tersebut akurasinya memiliki keterlelusuran dan ketidakpastian dengan tingkat kepercayaan tertentu dan disertifikasi oleh pemasok yang kompeten. Bahan acuan sekunder merupakan bahan acuan dengan nilai yang ditetapkan (asigned value) berdasarkan bahan acuan primer bersertifikat atau melalui nilai konsensus dalam program Interlaboratory Certification.
- Bahan acuan tertier (diturunkan dari bahan acuan sekunder bersertifikat, dapat digunakan sebagai larutan kerja dalam pembuatan kurva kalibrasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pemilihan Bahan Acuan Bersertifikat atau CRM
- Memiliki keterlusuran pengukuran dan estimasi ketidakpastian yang dibuktikan dengan sertifikat dari pemasok yang kompeten
- Analit dalam CRM cukup homogen dan stabil sehingga memiliki waktu kedaluarsa relatif cukup lama
- Memiliki matrik yang hampir sama dengan sampel yang diuji
- CRM mengandung analit yang sama dengan sampel
- Konsentrasi analit dalam CRM disesuaikan dengan sensitifitas instrumen yang dimiliki laboratorium
- Hindari pengenceran bertingkat (pengenceran diusahakan sekali)
- CRM mudah didapat dipasaran
Prosedur Penggunaan Bahan Acuan Bersertifikat atau CRM
Dalam hal ini penulis menggunakan Bahan Acuan Bersertifikat atau CRM yang dikeluarkan Oleh ERA dengan nama Water Pollution Demand dengan Lot Number P278-516.
COA CRM ERA P278-516 |
- Wadah CRM ini berbentuk vial 15 ml dengan tutup yang berulir.
- Isi dari CRMnya sendiri lebih kurang 14 ml yang diawetkan dengan Asam Hidroclorid (HCL) sekitar 1 %
- Parameter yang yang dapat dianalisa menggunakan CRM ini adalah BOD, CBOD, COD, dan TOC.
- Untuk Penggunaan tinggal sobat pipet 5 ml Larutan CRM yang terdapat didalam vial kemudian encerkan dengan Aquabidest dalam labu 1000 ml sampai tanda tera.
- Perlakukan sebagai sampel pada saat analisis, lihat nilai yang terdapat di sertifikat CRMnya.
- Hitung % Recovery menggunakan rumus
Penutup
Demikian sedikit postingan tentang "CRM dalam Ketelusuran Pengukuran | Hubungan, Pengertian dan Fungsi" Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI.
Semoga postingan ini dapat bermanfaat, Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.
Semoga postingan ini dapat bermanfaat, Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.