Uji Partikel Ukuran ≤ 2,5 μm (PM2,5) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.14.2016

Uji Partikel Ukuran ≤ 2,5 μm (PM2,5) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.14.2016
Uji Partikel Ukuran ≤2,5 μm (PM2,5) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.14.2016. Pada dasarnya analisa ini berguna untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan oleh partikel yang berukuran ≤ 2,5 µm (PM2,5), Partikel merupakan partikel kecil yang sangat berbahaya untuk efek kesehatan karena kemampuannya untuk mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernapasan. PM2,5 termasuk partikel dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang. 

Karena ukuran yang kecil bahkan sekitar 3 % dari ukuran rambut manusia PM 2,5 dengan mudah ditemukan di berbagai tempat. Ia juga dengan gampang memasuki sistem pernapasan manusia. Itulah mengapa PM 2,5 menjadi partikel udara paling mematikan bagi manusia secara pelan-pelan tanpa disadari oleh korban. 

PM 2,5 yang menumpuk di paru-paru dan organ lain bisa menyebabkan munculnya penyakit pernapasan, asma, hingga penyakit jantung. PM 2,5 juga ampuh untuk membuat penyakit-penyakit tersebut makin parah hingga bisa memicu kematian dini. Sumber dari partikel ini ada di polusi asap mobil, truk, bus, dan kendaraan bermotor lain, cerobong industri serta juga hasil pembakaran kayu, minyak, batu bara, atau akibat kebakaran hutan dan padang rumput. Selain itu juga partikel PM 2,5 terkandung di asap rokok, asap memasak (goreng-bakar), membakar lilin atau minyak lampu, atau dari asap perapian.

PRINSIP KERJA

Standar kesehatan berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 Serta PerGub SUMSEL No. 17 tahun 2005 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan untuk PM2,5 adalah 65 µg/Nm3 dalam masa pengukuran selama 24 jam dan 15 µg/Nm3 dalam masa pengukuran selama 1 tahun. Udara diambil melalui inlet selektif PM2,5 dan dilewatkan pada filter dengan ukuran 20,3 cm x 25,4 cm (8 in x 10 in) dan efisiensi penyaringan minimum 98,5 % setara dengan porositas 0,3 µm pada kecepatan aliran 1,1 m3/menit sampai dengan 1,7 m3/menit selama 24 jam ± 1 jam. Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter dianalisa secara gravimetri. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per satuan volume contoh uji uclara yang diambil sebagai µg/Nm3.


FILTER

Secara umum pemilihan filter bergantung terhadap kondisi lingkungan pengambilan contoh uji. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah penentuan seleksi dan pemakaian karakteristik filter. Adapun beberapa macam filter yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
  • Fillter serat kaca (fiber glass);
  • Filter serat kuarsa;
  • Filter politetrafluoroetilena (PTFE) yang dilapisi serat kaca (fiber glass) digunakan utuk  contoh uji dengan partikel yang mengandung banyak bahan organik;
  •  Filter membran PTFE.
Wadah penyimpan filter pada umumnya terbuat dari kertas, penggunaan wadah plastik dapat menyebabkan pengaruh elektrostatis yang dapat menarik partikel contoh uji menempel di wadah sehingga dapat mempengaruhi hasil penimbangan. Penimbangan dilakukan pada ruangan dengan temperatur 15 °C sampai dengan 35 °C dan kelembaban relatif < 50 %  Beri identitas pada filter kemudian masukkan desikator serta biarkan selama 24 jam. Penimbangan filter dilakukan hingga didapatkan berat konstan, yaitu selisih penimbangan terakhir dan sebelumnya 4 % atau 0,5 mg

PERALATAN DAN BAHAN

Dalam melakukan pengambilan sampel setidaknya ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan antara lain :
  • Peralatan HVAS yang dilengkapi dengan inlet selektif PM 2,5 µg/Nm3 peralatan yang dipasang di bagian atas dari high volume air sampler sebelum filter, yang dapat menahan aliran partikel berdiameter lebih besar dari 2,5 µm, dan meneruskan aliran partikel di bawah 2,5 µm;
  • Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg untuk menimbang filter;
  • Barometer, untuk mengukur kelembaban dan tekanan udara
  • Manometer yang mampu mengukur hingga 4kPa (40 cm H2O) atau pencatat laju alir yang mampu membaca laju alir dengan ketelitian minimum 0,1 m3/menit;
  • Pencatat waktu yang mampu membaca selama 24 jam;
  • Termometer, untuk mengukur suhu udara saat sampling berlangsung
  • Desikator; dan
  • Pinset.
  •  
PENGAMBILAN CONTOH UJI

Pengambilan contoh uji diiakukan dengan tahapan sebagai berikut :

  • Tempatkan alat uji di posisi dan lokasi pengukuran menurut metoda penentuan lokasi titik ambien
  • Tempatkan filter pada filter holder,
  • Pasang inlet selektif PM2,5;

  • Lakukan pengambilan contoh uji selama 24 jam ±1 jam dengan menyambungkan pencatat waktu ke motor untuk mendeteksi kehilangan waktu karena gangguan listrik kemudian hidupkan alat uji dan pantau laju alir udara setiap jam.
  • Catat waktu, tanggal, temperatur, tekanan barometer, sefta laju alir, pastikan laju alir udara berada pada rentang 1,1 m 3/menit sampai dengan 1,7 m3/menit;
  • Bila filter sudah penuh dengan partikel, ditandai dengan tumnnya laju alir  < 1,1 m3/menit ganti filter dan pengambilan contoh uji segera dilanjutkan.
  • Aerosol cair, seperti minyak dan partikel sisa pembakaran yang tertinggal di fiiter dapat menyebabkan filter yang digunakan menjadi basah dam rusak sena filtrasi tidak terjadi dengan baik. Jika hai tersebut terjadi, segera ganti filter, filter lama tetap diperlakukan sebagai contoh uji.
  • Pindahkan fitter secara hati-hati, jaga agar tidak ada partikel yang terlepas, lipat filter dengan posisi contoh uji berada di bagian daiam lipatan. Simpan filter tersebut ke dalam wadah penyimpan filter dan beri identitas
  • Benda seiam partikef seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan menambah berat. Pisahkan dengan menggunakan pinset.


PERHITUNGAN

A.Koreksi laju alir pada kondisi standar

Uji Partikel Ukuran ≤10 μm (PM10) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.15.2016


Dengan pengertian:

Qs : adalah laju alir volum dikoreksi pada kondisi standar (Nm3 /menit);

Qo : adalah laju alir volum uji (m3 /menit);

Ts : adalah temperatur standar, 298 K;

To : adalah temperatur absolut (273 + t ukur )dimana Qo ditentukan;

Ps : adalah tekanan baromatik standar, 101.3 kPa (760 mmHg);

Po : adalah tekanan baromatik dimana Qo ditentukan.

CATATAN :  Jika menggunakan manometer, Q0 didapatkan dengan melakukan konversi tekanan menjadi laju alir menggunakan kurva korelasi yang didapat saat kalibrasi orifice

B. Volume Udara yang diambil

Uji Partikel Ukuran ≤10 μm (PM10) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.15.2016

Keterangan:

V     adalah volume udara yang diambil (Nm3);

Qi   adalah pencatatan laju alir ke - i (Nm3/menit);

n     adalah jumlah pencatatan laju alir;

t      adalah durasi pengambilan contoh uji (menit).

CATATAN Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke volume pada keadaan standar


C. Konsentrasi PM 2,5 dalam Udara Ambien

Konsentrasi PM2,5 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:



Uji Partikel Ukuran ≤10 μm (PM10) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.15.2016


keterangan:

C      adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3);

W1   adalah berat fliter awal (g);

W2   adalah berat filter akhir (g);

Vstd adalah volume contoh uji udara dalam keadaan standar (Nm3);

106   adalah konversi gram (g) ke mikro gram (µg).


Untuk SNI 7119.14.2016 Cara Uji Partikel Ukuran ≤2,5 μm (PM2,5) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) bisa di lihat dibawah ini





Penutup

Demikian sedikit postingan tentang Uji Partikel Ukuran ≤2,5 μm (PM2,5) Menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) | SNI 7119.14.2016. Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi sobat, Sampai jumpa di next post...see ya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel