Pengelolaan Limbah B3

Sistem pengelolaan limbah B3 dilaksanakan dengan menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk keselamatan terhadap semua tahap dan operasi yang melibatkan keseluruhan tahapan. Tahapan dasar dalam pengelolaan limbah B3 tergantung pada jenis limbah  yang dihasilkan, perlakuan pendahuluan dengan mengidentifikasi karakteristik limbah yang dihasilkan dan sudah dipisahkan menurut karakter masing - masing limbah B3.

Pengolahan Stabilisasi dengan memberikan senyawa yang dapat mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan dan yang terakhir adalah disposal merupakan tempat atau suatu wadah tempat pembuangan limbah B3. Masing-masing tahap harus dengan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, serta pengaruh aktivitas pengelolaan limbah B3 masa datang, terutama disposal harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Karakteristik Limbah Bahan Beracun dan Berbahya
  • Mudah terbakar, limbah B3 yang bersifat folatil atau mudah menguap
  • Korosivitas, limbah b3 yang dapat menyebabkan korosif contoh limbah pHnya asam
  • Reaktivitas, limbah b3 yang akan bereaksi pada suhu dan tekanan tertentu
  • Toksisitas, dapat menyebabkan kematian


Fasilitas pengolahan komersil untuk limbah B3

1. Pengolahan thermal

  • Rotary kiln incenerators 
  • Liquid injection incinerators 
  • Plasma arc incinerators 
  • Wet air oxidation 
  • Fluidazed bed conbustion 
2. Pengolahan kimia
  • Netralisasi 
  • Detoksifikasi 
  • Presipitasi (Pengendapan) 
  • Penukar ion 
3. Pengolahan Fisika
  • Filtrasi 
  • Flokulasi 
  • Sedimentasi 
  • Sentrifugasi 
4. Disposal
  • Langsung ke landfill (penimbunan) 
  • Perlakuan pendahuluan dan kemudian ke landfill 
  • Pembuangan air limbah 
  • Pembuangan ke Udara
Kegiatan pengelolaan limbah B3 meliputi pengumpulan limbah, pemindahan, penyimpanan, pengolahan, pengurangan limbah, daur ulang dan pembakaran. Operasi Pengelolaan limbah meliputi sejumlah kegiatan, antara lain; 
  1. Sistem pengangkutan yang aman dan dioperasikan oleh staf yang dilatih secara khusus. 
  2. Pemeriksaaan awal dan pemerikasan ulang limbah yang memungkinkan untuk mengetahui jenis limbahnya dan bagaimana mengolahnya. 
  3. Sistem pencatatan yang akan menyimpan data tentang pengiriman, pengolahan dan proses pembuangan limbah yang dilakukan. 
  4. Sistem pengawasan yang akan memastikan bahwa operasinya tidak merusak lingkungan maupun kesehatan karyawan.
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH B3

1. SECURE LANDFILL 

Teknologi secure landfill dilaksanakan dengan mengurung ("encapsule") limbah B3 dalam suatu lahan penimbunan (landfill). Bagian dasar dari landfill tersebut dilapisi berbagai tingkatan lapisan pengaman yang berfungsi untuk mengurung limbah B3, agar polutan tidak terdistribusi ke lingkungan sekitarnya melalui proses perembesan ke dalam air tanah. Jenis limbah B3 yang dapat lansung ditimbun dan landfill sangat sedikit (misalnya : limbah asbes). Sebagian besar limbah B3 anorganik harus diproses terlebih dahulu dengan cara stabilisasi/solidifikasi untuk mengurangi /menghilangkan sifat racun limbah B3. 

Sistem Pelapisan Landfill 


A. Sistem pelapisan dasar

  • Sub-base untuk landfill terbuat dari tanah liat yang dipadatkan dengan konduktivitas hidrolika jenuh maksimum 1 x 10-9 m/det. Ketebalan lapisan ini paling kurang 1 m.
  • Secondary Geomembrane adalah berupa lapisan High Density Polyethylene (HDPE) dengan ketebalan 1,5 mm . Lapisan ini dirancang untuk menahan segala instalasi, operasi dan penutupan akhir landfill. 
  • Primary Soil Liner adalah terdiri dari lapisaan tanah liat geosintesis (geosynthetic clay liner, GCL). GCL ini tebuat dari lempung bentonit yang diapit oleh lapisan geotekstil. Dalam keadaan basah jika terjadi kebocoran, lempung ini mengembag dan kemudian menyumbat kebocoran lapisan atasnya. 
  • Primary Geomembrane adalah lapisan yang mempunyai ketebalan 1,5 mm. Hal ini dirancang untuk menahan segala tekanan sewaktu instalasi, konstruksi,operasi dan penutupan akhir landfill. 

B. Sistem pelapisan penutup akhir landfill.

  • Intermediate Soil Cover akan ditempatkan diatas timbunan limbah setelah lapisan terakhir limbah terbentuk. Lapisan ini terbuat dari tanah setempat dengan ketebalan paling sedikit 25 cm. 
  • Cap soil Barrier adalah lapisan yang ternbentuk dari lempung yang dipadatkan seperti yang terpasang pada pelapisan dasar landfill. 
  • Cap geomembrane adalah lapisan HDPE dengan ketebalan 1,0 mm. Cap drainage layer ditempatkan diatas cap geomembrane. 
  • Cap drainage ini terbuat dari HDPE geonet dengan transmissivitas planar paling rendah 30 cm, dan granular soil dengan konduktivitas hidrolika minimum 1 x 10,4 m/det. Komponen paling atas dari cap geomembrane adalah geotekstil yang dirancang untuk meminimisasi penyumbatan. 
  • Vegetative layer adalah lapisan tanah setempat dengan ketebalan 60 cm yang ditempatkan diatas cap drainege layer. 
  • Vegetation adalah lapisan penutup landfill 






Sistem Pengendalian dan Pemantauan Air Lindi (Leachate)


Lindi adalah air hujan yang jatuh ke area landfill, yang kontak dengan limbah B3 baik langsung maupun tidak lansung dikumpulkan dan dipompa. Tahap pemeliharaan dan pemantauan akhir sampai 30 tahun kemudian. 


2. STABILISASI/SOLIDIFIKASI

Proses stabilisasi dilakukan untuk menjamin bahwa sifat-sifat kimia dan fisika limbah B3 yang diolah adalah sesuai dengan kriteria landfill limbah B3. Jika sesuatu hal terjadi terhadap landfill, limbah B3 yang telah distabilisasi ini akan menjamin tidak adanya mobilisasi komponen-komponen limbah B3 ke lingkungan.
Inti dari proses stabilisasi ini adalah adanya pencampuran antara limbah B3 dengan bahan-bahan kimia (stabilization reagents). Proses stabilisasi menghasilkan suatu campuran yang aman.

3. DESTRUKSI TERMAL

Destruksi termal atau insinerasi adalah suatu proses penghancuran polutan organik yang terkandung dalam limbah B3 (misalnya oil sludge, PCB, dll.) dengan cara pembakaran atau insenerasi pada suhu dan waktu tinggal yang tepat. Umumnya suhu yang aman untuk proses insenarasi ini adalah di atas 1250˚C dan waktu tinggal gas/uap minimum 2 detik.  Ada dua tahap dalam pengolahan limbah B3 secara destruksi termal ini yaitu tahap pencampuran (blending) dan tahap insenerasi (pembakaran).

Parameter-parameter fisika dan kimia yang dikendalikan dalam pencampuran (blending) meliputi:
  • Berat jenis 
  • viskositas 
  • nilai kalori 
  • Kandungan sulfur 
  • Kandungan senyawa halida (Cl, Br dan F) 
  • Kandungan abu 
  • Kandungan logam-logam berat (As, Cd, Cr, Pb, Hg, Tl dan Zn)

LIMBAH MEDIS (Rumah Sakit)

Limbah medis berbahaya terdiri dari kelompok bahan limbah berbahaya seperti berikut;
  • Obat-obatan yang kedaluarsa atau obat yang tidak digunakan lagi 
  • Bahan infektif /patogen 
  • Cytostatic 
  • Benda-benda tajam 
  • Limbah klinik gigi 
Cytostatic adalah bahan yang dapat menimbulkan pengembangan kanker. Limbah dihasilkan dari sejumlah daerah yang berbeda seperti; Rumah pribadi,Rumah orang tua-tua dan dalam bentuk lain dari rumah perawat, Klinik dokter, Pabrik Farmasi, Agen farmasi/obat di Rumah sakit.
Pengelolaan limbah medis dapat dilakukan sbb; 
  • Insinerator khusus adalah untuk limbah berbahaya dan cytostatica 
  • Daur ulang adalah untuk limbah kimia dan limbah cytostatic 
  • Instalasi pengolah limbah 



INSINERATOR (PENGATURAN UNTUK LIMBAH MEDIS SAAT INI)

  • Efisiensi pembakaran > 99,95%; 
  • Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800˚C (temperatur operasional); 
  • Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum 1000˚C (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2 (dua) detik; 
  • Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber); 
  • Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan 
  • Memenuhi baku mutu emisi.
    Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200˚C.



Penutup

Demikian sedikit postingan tentang "Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)"  Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Semoga postingan ini dapat bermanfaat, Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel