Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi

Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi. Pada saat pengambilan contoh, petugas sampling harus memahami beberapa jenis parameter yang harus segera dianalisa sebelum dibawah kelaboratorium. Parameter tersebut harus segera dianalisa karena sangat rentan terhadap faktor kondisi dan waktu tunggunya. Beberapa parameter tersebut harus segera dianalisa dilapangan disebut juga parameter In-Situ, tujuan analisa dilapangan ini adalah supaya data yang dihasilkan dapat mewakili kondisi lingkungan yang diambil sampelnya.

Adapun yang harus dibawa dan dianalisa harus segera diawetkan sesuai parameter yang akan dianalisa, itupun juga harus dianalisa sesuai holding time tiap parameter contohnya parameter Minyak Lemak dan COD harus diawetkan dengan Asam Sulfat sampai pH < 2 dan masa holding timenya sekitar 28 hari, jika lewat dari 28 hari maka sampel dianggap tidak memadai lagi untuk dianalisa karena matrik yang terkandung didalam sampel tersebut sudah rusak. 

Beberapa Parameter Insitu yang harus segera dianalisa dilapangan adalah sebagai berikut :
1. Temperatur / Suhu

Derajat panas / dingin air dinyatakan dalam satuan celcius  (0C). Pengukuran Suhu dapat menggunakan thermometer air raksa ataupun elektroda (thermocouple), pengukuran suhu sebaiknya langsung dibadan air. Air raksa dalam termometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas / dingin badan air yang diperiksa.

Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi
Thermometer Air Raksa

2. pH / Pondus Hydrogenii

pH adalah kependekan dari “Pondus Hydrogenii”. pH juga digunakan untuk menggambarkan konsentrasi ion hydrogen dalam suatu larutan. Nilai pH sangat dipengaruhi oleh suhu dan viskositas dari larutan. 

Kenapa kita harus mengukur nilai pH dalam suatu lingkungan atau perairan ? 

Jawabannya karena pada umumnya nilai pH dapat menggambarkan kelarutan nutrient dan beberapa senyawaan logam berat. 

Kenapa kita harus mengukur pH lapangan ? 

Karena biasanya nilai pH sangat cepat berubah, sehingga pengukuran pH harus segera dilakukan di lapangan setelah contoh diambil. jadi kenapa pH sangat penting dalam proses analisa sampel dilapangan karena mencerminkan kadar nutrient dan logam berat yang terkandung didalam sampel jadi dapat dikatakan jika pH tersebut dalam keadaan asam atau basa (diluar pH normal 6 - 9) maka ada kandungan logam atau nutrient tertentu yang berada diatas ambang baku mutu dari sampel yang dianalisa.

Terdapat 2 metode pengukuran pH:
  • Probe dan meter (pH meter)
Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi

  • Kertas lakmus
Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi

Yang paling akurat dan konsisten adalah probe dan meter, namun membutuhkan investasi yang lebih mahal dibandingkan dengan metode yang lainnya dikarenakan harga dari alat tersebut yang mahal dibandingkan dengan kertas lakmus.

Hal - Hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan pH Meter

  1. Lakukan kalibrasi peralatan sebelum berangkat kelapangan dan saat dilapangan jika diperlukan dengan menggunakan 2 buffer standar, satu netral standar (pH 7) dan yang lainnya bisa asam (pH 4) atau basa (pH 10) sesuai dengan range pH dari contoh.
  2. Sebaiknya pengukuran pH langsung dibadan air tapi kalau tidak memungkinkan contoh dapat dikumpulkan dalam wadah gelas atau plastik. Kumpulkan contoh secukupnya sehingga probe dapat terendam.
  3. Bilas probe dengan larutan contoh sebelum dimasukan ke dalam wadah contoh.
  4. Letakan probe kedalam larutan contoh dan tunggu sampai stabil Baca nilai pH pada alat ukur.

3. EC/ DHL dan Salinitas

Electro conductivity (EC) atau disebut juga Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik yang ditandai dengan satuan S/cm, mS/cm atau µS/cm. Sedangkan Salinitas adalah derajat atau tingkat garam dari larutan yang ditandai dengan konsentrasi ion klorida yang terkandung dalam larutan. Satuan dari Salinity adalah ppk (part per kilo), ppm (part per million). Pengukuran kedua parameter ini sangat dipengaruhi oleh suhu dan viskositas.

Seperti halnya nilai pH, nilai electro conductivity juga cepat sekali berubah sehingga pengukuran langsung dilapangan dilakukan setelah contoh dikumpulkan.

Prinsip Dasar

Terdapat 3 cell constant yang dapat digunakan untuk mengukur electro conductivity dan salinitas, sesuai dengan range pengukuran yang diinginkan. Pengukuran Electro Conductivity didasarkan oleh pergerakan sejumlah ion yang terlarut dalam menghantarkan arus listrik yang dilepaskan oleh 2 kawat electrode (platinum black). Arus listrik yang terukur akan dihitung dengan menggunakan rumus empiris polynomial yang tersimpan dalam system (data kalibrasi), hasil dari kalibrasi dengan larutan standar yang telah diketahui nilainya.

Perhitungan nilai Salinity didasarkan pada hubungan empiris antara nilai Conductivity dengan nilai salinitas dari air laut. Data kalibrasi Conductivity dengan Salinity tersimpan dalam system secara terpisah

4. TDS (Total Dissolved Solid)

Total Dissolved Solid atau total padatan terlarut adalah jumlah total konsentrasi garam yang terlarut. Tingginya konsentrasi garam yang terlarut menyebabkan tingginya kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik (electro conductivity) sehingga kedua parameter mempunyai persamaan yang linier (Semakin besar nilai TDS maka Semakin besar pula nilai DHL suatu sampel). Metode pengukuran TDS yang akurat dan konsisten adalah menggunakan metode gravimetri, namun metode tersebut hanya bisa dilakukan di laboratorium.

Sehingga nilai TDS juga dapat ditentukan dilapangan dengan menentukan faktor pengali dari hubungan keduanya.

Total Dissolved Solid (TDS) = k x Electro Conductivity / DHL yang terbaca
Kisaran nilai k adalah antara 0.55 sampai 0.84

5. Dissolved Oxygen

Dissolved Oxygen (DO) adalah konsentrasi oksigen yang terlarut dalam suatu sampel. Satuan kelarutan oksigen adalah ppm, ppm(sal) dan Persen (%). Kemampuan air melarutkan oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, viskositas, komponen terlarut (salinitas) dan aerasi (flushing). Informasi kelarutan oksigen dalam suatu perairan erat hubungannya dengan kelangsungan ekosistem didalamnya. Semakin besar nilai Dissolved Oxygen maka akan berdampak semakin bagus juga kualitas dari sampel tersebut. Demikian juga dengan keragaman ekosistem yang hidup didalam perairan tersebut.

Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi
DO meter kits

Pada umumnya terdapat 2 metode pengukuran DO dilapangan. Yang pertama dan yang paling dapat dipercaya adalah metode titrasi Azide-Winkler, namun metode ini perlu tenaga yang terlatih dan menggunakan bahan-bahan kimia. Dengan alasan ini jarang orang menggunakan metode tersebut untuk program pemantauan lingkungan. Yang kedua dan paling umum digunakan adalah probe dan meter serta field kits.

Reaksi di katoda (depolarisasi) :

O2 + 2H2O + 4e → 4 OH-

Reaksi di Anoda:

Zn + 4OH- → Zn(OH)42- + 2e

Pada metode pengukuran DO menggunakan probe dan meter, perlu memasukan nilai salinitas dari contoh yang diukur kedalam alat ukur karena pada suhu yang sama mempunyai nilai DO yang bebeda karena nilai salinitas yang berbeda.

Kalibrasi untuk kedua metode dilakukan dengan 2 jenis kalibrasi, yaitu zero calibration dengan menggunakan sodium sulfit untuk menghilangkan oksigen terlarut dan 100% saturation calibration dengan aeration atau air calibration.

6. Turbidity

Turbidity merupakan indikator jumlah padatan tersuspensi didalam contoh. Satuan turbidity atau kekeruhan adalah NTU (nephelometer turbidity unit). Turbidity diukur dengan mengukur besarnya cahaya yang ditransmisikan dan diabsorbsikan oleh padatan atau partikel didalam contoh.


Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi
Turbidy Meter

Pengukuran turbidity tidak membutuhkan preparasi contoh, cukup dengan mengocoknya sampai homogen dan dimasukan kedalam tabung kaca dan ditempatkan kedalam alat ukur. Sebelum pengukuran contoh perlu dilakukan pengukuran standar referensi.

Penutup

Demikian sedikit postingan tentang Pengujian Parameter In-Situ Parameter Kualitas Air | Pengertian dan Fungsi. Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi sobat, Sampai jumpa di next post...see ya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel