Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005

Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005
Opacity Meter
Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang apa itu opasitas dan bagaimana cara mengukur opasitas ??. Opasitas itu sendiri adalah kerapatan asap hitam yang keluar dari cerobong baik itu cerobong boiler atau cerobong Generator Set (Genset) suatu industri.


Cara mengukur atau menguji opasitas ini menggunakan alat bantu atau diebut juga dengan skala ringelman, skala ringelman ini terdiri dari beberapa skala warna dari yang tidak berwarna sampai terdapat warna yang pekat atau dengan kata lain skala asap ringelmann berupa skala dalam bentuk gambar lingkaran dengan gradasi tingkat kerapatan 20% sampai dengan 100%. Cara kerjanya adalah dengan cara membandingkan warna asap yang paling sesuai dengan warna skala ringelmann.

Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005
           0 = kerapatan 0% dimana latar belakang dapat terlihat dengan jelas sebanding dengan 100% 
           1 = kerapatan 20% dimana latar belakang dapat terlihat 80% 
           2 = kerapatan 40% dimana latar belakang dapat terlihat 60% 
           3 = kerapatan 60% dimana latar belakang dapat terlihat 40% 
           4 = kerapatan 80% dimana latar belakang dapat terlihat 20% 
           5 = kerapatan 100% dimana latar belakang tidak dapat terlihat sama sekali

ALAT BANTU PEMBACAAN

         • RINGLEMAN CHART ATAU SMOKE – SCOPE / Opacity Meter
Smoke Scope adalah suatu alat untuk mengamati kerapatan asap dengan cara memindah penampakan asap pada bayangan cermin. Bayangan pada cermin pertama dilewatkan lensa, diterima cermin kedua. Pada cermin kedua warna asap dibandingkan dengan film acuan dengan skala kerapatan yang sama dengan skala Ringelmann.

        • STOPWATCH 

       • ANEMOMETER
Dapat berupa weather monitoring equipment atau dapat berupa informasi dari stasiun meteorologi terdekat (pada kawasan yang sama)

        • MEJA JALAN

PERSYARATAN PEMBACAAN

  • Posisi Matahari di belakang pengamat (dalam daerah 1400)
  • Latar belakang langit biru
  •  Arah kecepatan angin pada sudut 900) terhadap pengamat
  •  Jarak pengamat tiga kali ketinggian cerobong
  • Tidak ada halangan yang mempengaruhi pengamatan
  • Cuaca cerah tidak mendung atau berawan penuh

Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005


LOKASI PENGAMAT

                       • Posisi Matahari di belakang (dalam daerah 1400)
                       • Latar Belakang:
                                  • Langit untuk Asap hitam
                                  • Hijau (bukit, pohon, dll) untuk asap putih
                      • Arah kecepatan Angin pada 900)
                      • Jarak
                                  • Tiga kali ketinggian cerobong terhadap tanah
                                  • Tidak ada halangan
                                  • Mendung atau cuaca berawan mempengaruhi pengamatan
                    • Sketsa dibuat mencakup posisi matahari arah angin dan jarak terhadap cerobong

Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005
Jarak Pengamat dengan cerobong
H adalah Tinggi Cerobong
Y adalah Jarak Pengamat

PROSEDUR PENCATATAN

                    • Menit per jam
                                   • 3 min/hr > 20% Opacity, Read 6 minutes
                                   • 15 min/hr > 40% Opacity, Read 30 minutes
                                   • Read 60 minutes as Alternative
                   • Interval 15 detik (4 bacaan per menit)
                   • Lihat beberapa detik, putuskan dan alihkan pandangan
                   • Hitung opasitas
                   • Laporkan hasil pengamatan terhadap Institusi atau pihak pabrik

SUMBER-SUMBER KESALAHAN

  • Pengaruh latar belakang
  • Untuk menghindari bias, maka pada saat asap diamati diharuskan untuk mendapatkan latar belakang pengamatan langit biru;
  • Perbedaan antara cahaya yang menyinari skala ringelmann dan cahaya sekitar cerobong asap.
  • Diharuskan untuk melakukan pengamatan di pagi hari dengan cukup sinar matahari sebelum jam 11.00 dan siang hari dengan cukup sinar matahari setelah jam 13.00 sampai saat matahari mulai condong (tidak cukup sinar matahari lagi).
  • Perubahan jenis bahan bakar.
  • Perubahan jenis bahan bakar menghasilkan asap yang berbeda kerapatan karena perbedaan kandungan uap air, ukuran partikel bentuk dan warnanya.

CARA PEMBACAAN

  • Amati asap pada titik keluarnya diujung cerobong setiap 15 detik dan bandingkan dengan skala Ringelmann yang paling mirip. Catat pada formulir lapangan.
  • Lakukan pengamatan minimal 6 menit untuk 24 pembacaan untuk asap yang konstan dan lebih dari 6 menit sampai 60 menit untuk asap yang tidak konstan atau untuk pengkajian kinerja proses.
  • Catat bilangan Ringelmann tersebut pada formulir lapangan dan hitung rata-ratanya.
  • Catat posisi saat pembacaan kerapatan asap. e. Catat kondisi saat pembacaan kerapatan asap. 

Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005
Format Pembacaan Opasitas
Untuk SNI 19-7117.11-2005 "Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam" dapat dilihat dibawah ini



Penutup

Demikian sedikit postingan tentang "Cara Uji Opasitas Menggunakan Skala Ringlemann untuk Asap Hitam | SNI 19-7117.11-2005"  Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI.
Semoga postingan ini dapat bermanfaat, Mohon kiranya sobat dapat sharing dikolom Komentar dan klik Emoticon sehingga saya dapat memperbaiki bila ada hal yang belum kurang memuaskan. Terima Kasih Atas Kunjungannya, Saya pasti akan Kunjungi Balik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel